30 November 2015

Bang Deni

Untuk Apa Hidup Kalau Hanya Numpang Ngeluh

         Manusia memiliki potensi yang sangat luar biasa. Namun, manusia terkadang mudah rapuh dan terjebak pada keadaan yang justru membuatnya lemah dan hanya pandai mengeluh. Mengeluh seolah menjadi pilihan efektif saat seseorang didera cobaan atau ujian.
        Adanya cobaan atau ujian dalam hidup adalah sesuatu yang niscaya. Keduanya adalah bagian dari drama hidup yang telah ditentukan oleh Sang Maha Pencipta. Manusia hanya dituntut untuk menjadikannya sebagai bagian dari proses pembelajaran dan pematangan diri, bukan mengeluh atau bersedih. Mengeluh tidak memberikan apa - apa kepada manusia, kecuali kehancuran dan keterpurukan.
      Keaktifan, kreativitas, dan inisiasi menjadi salah satu "penolong" agar manusia menjadi pemenang atas ujian dan cobaan hidup yang melingkupinya


                                                                                                              - Khalifi Elyas Bahar -










Source : buku "Untuk Apa Hidup Kalau Hanya Numpang Ngeluh" karya Khalifi Elyas Bahar
Read More

24 November 2015

Bang Deni

Akhlak Tawadhu'

Secara bahasa, akhlak berasal dari kata al-khuluq yang berarti kebiasaan, tingkah laku atau tabiat. Secara terminologi, akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Sedangkan secara istilah, akhlak adalah sifat-sifat yang diperintahkan Allah kepada seorang muslim untuk dimiliki tatkala ia melaksanakan berbagai aktivitasnya. Sifat-sifat Akhlak ini nampak pada diri seorang muslim ketika dia melaksanakan berbagai aktivitas, seperti ibadah, mu’amalah dan lain sebagainya. Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
          Semua akhlak yang dipraktikkan oleh Nabi Muhammad SAW bersumberkan dari Al-Qur’an. Akhlak ini telah membentuk karakter tersendiri dalam diri beliau dan berpengaruh besar terhadap kehidupan sosialnya. Suatu hari Sayidah ‘Ā’isyah ditanya tentang akhlak Nabi Muhammad SAW, ‘Ā’isyah kembali bertanya kepada orang yang menanyakannya: “Apakah kamu pernah membaca Al-Qur’an?” dijawab: “Pernah.” ‘Ā’isyah meneruskan jawabannya: “Akhlak Nabi adalah al-Qur’an.”
        Apabila akhlak Rasulullah SAW bersumber dari Al-Qur’an, maka sifat rendah hati yang memancar dari rumah Nabi juga berasal dari Al-Qur’an. Allah SWT menegaskan bahwa Dia akan menjauhkan rahmat dan tanda-tanda kekuasaan-Nya dari orang-orang yang sombong dan tidak mempunyai sifat rendah hati. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-A’rāf, 7: 146, yang artinya: “Aku memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku.”
          Tawadhu’ adalah sifat rendah hati namun tidak sampai pada taraf merendahkan kehormatan diri. Tawadhu’ ini termasuk akhlak mulia. Orang yang tawadhu’ adalah orang yang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya yakni dari Allah SWT dan dengan pemahamannya tersebut maka tidak pernah terbersit sedikitpun dalam hatinya kesombongan ataupun merasa lebih baik dari orang lain. Disaat seseorang semakin bertambah ilmunya, maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’ dan kasih sayangnya. Semakin bertambah amalnya, maka semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya. Setiap kali bertambah usianya, maka semakin berkuranglah ketamakan nafsunya. Setiap kali bertambah hartanya, maka bertambahlah kedermawanan dan kemauannya untuk membantu sesama. Setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan posisinya, maka semakin dekat pula dia dengan manusia dan berusaha untuk menunaikan berbagai kebutuhan mereka serta bersikap rendah hati kepada mereka. Ini karena orang yang tawadhu menyadari akan segala nikmat yang didapatnya adalah dari Allah SWT, untuk mengujinya apakah ia bersyukur atau malah kufur.
            Sebenarnya tawadhu’ sangat diperlukan bagi siapa saja yang ingin menjaga amal shaleh atau amal kebaikannya agar tetap tulus dan ikhlas. Memang tidak mudah menjaga keikhlasan amal shaleh atau amal kebaikan ini agar tetap murni, bersih dari tujuan selain Allah. Sangat banyak godaan yang datang dan selalu berusaha mengotori amal kebaikan kita. Apalagi disaat pujian dan ketenaran mulai datang menghampiri kita, maka terasa semakin sulit bagi kita untuk tetap bisa menjaga kemurnian amal shaleh kita, tanpa terbesit adanya rasa bangga dihati kita. Disinilah sangat diperlukan tawadhu’ dengan menyadari sepenuhnya, bahwa sesungguhnya segala amal shaleh yang mampu kita lakukan, semua itu adalah karena pertolongan dan atas ijin Allah SWT.Jadi sudah selayaknya kita sebagai umat muslim bersikap tawadhu’.
             
Berikut beberapa dalil tentang pentingnya akhlak tawadhu’ :
  • Adapun hamba – hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang – orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang – orang bodoh menyapa mereka (dengan kata – kata yang menghina), mereka mengucapkan salam” [QS. Al Furqaan : 63]
  • Jangan sekali – kali engkau (Muhammad) tujukan pandanganmu kepada beberapa golongan di antara mereka (orang kafir), dan jangan engkau bersedih hati terhadap mereka dan berendah hatilah engkau terhadap orang yang beriman” [QS. Al-Hijr : 88]
  • Dari ‘Iyadh bin Himar رضي الله عنه, berkata: “Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “Sesungguhnya Allah telah memberikan wahyu kepadaku, hendaklah engkau semua itu bersikap tawadhu’, sehingga tidak ada seorang yang membanggakan dirinya di atas orang lain, yakni bahwa dirinya lebih mulia dari orang lain- dan tidak pula seorang itu menganiaya kepada orang lain, karena orang yang dianiaya dianggapnya lebih hina dari dirinya sendiri.” [HR. Muslim]
  • Dari ‘Iyadh bin Himar رضي الله عنه berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ telah mewahyukan kepadaku; "Bertawadhu'lah hingga seseorang tidak menyombongkan diri terhadap lainnya dan seseorang tidak menganiaya terhadap lainnya.” [HR. Muslim]
  • Dari Anas رضي الله عنه berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم memiliki seekor unta yang diberi nama Al-’Adhba` yang tidak terkalahkan larinya, maka datang seorang a’rabiy dengan untanya dan mampu mengalahkan, maka hati kaum muslimin terpukul menyaksikan hal tersebut sampai hal itu diketahui oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, maka beliau bersabda: “Menjadi hak Allah jika ada sesuatu yang meninggikan diri di dunia pasti akan direndahkan-Nya.” [HR. Bukhari (Fathul Bari’-2872)]













source : 
http://adiarsa-na-fkh10.web.unair.ac.id/artikel_detail-36323-%20Catatan%20Jalan%20Dakwah TAWADHU%E2%80%99%2 %28RENDAH%20HATI%29.html
http://indahnyaislam-atik.blogspot.com/2011/04/rendah-hati-bukan-rendah-diri.html
https://akhlakrasulullahsaw.wordpress.com/2012/03/01/rendah-hati/

Read More
Bang Deni

UMAR KHAYYAM

          'Umar Khayyām (dalam bahasa Persia عمر خیام) dilahirkan di Nishapur, Iran pada tanggal 18 Mei 1048 dan wafat pada tanggal 4 Desember 1131. Nama aslinya adalah Ghiyātsuddin Abulfatah 'Umar bin Ibrahim Khayyāmi Nisyābūri (غياث الدين ابو الفتح عمر بن ابراهيم خيام نيشابوري). Dalam bahasa Persia Khayyām berarti pembuat tenda. Pada masa hidupnya, ia terkenal sebagai seorang matematikawan dan astronom yang memperhitungkan bagaimana mengoreksi kalender Persia. Umar Khayyam dikenal sebagai ilmuwan cerdas abad pertengahan. Ia memiliki nama besar di bidang matematika, astronomi, dan sastra. Sehubungan dengan itu, ia mendapat julukan Tent Maker dari para ilmuwan semasanya.
          Tanpa diduga, kecemerlangan nama Umar Khayyam menarik perhatian Sultan Malik Syah. Pada suatu ketika, Sultan menawarkan kedudukan tinggi di istana pada Khayyam, namun ditolaknya dengan sopan. Khayyam lebih memilih menekuni dunia ilmu pengetahuan dari pada menjadi pejabat. Akhirnya, Khayyam pun diberi fasilitas oleh Sultan. Ia diberi dana yang besar untuk membiayai penelitian khususnya di bidang matematika dan astronomi. Sultan juga mendirikan sebuah pusat observasi astronomi yang megah, tempat Khayyam mempersiapkan dan menyusun sejumlah tabel astronomi di kemudian hari. Di samping itu, Umar Khayyam juga diangkat menjadi ketua dari sekelompok sarjana yang terdiri dari delapan orang. Kedelapan orang sarjana tersebut adalah orang-orang pilihan Sultan yang ditunjuk untuk mengadakan sejumlah penelitian astronomi di Perguruan Tinggi Nizamiah, Baghdad.
          Para ilmuwan inilah yang kemudian berhasil melakukan modifikasi terhadap perhitungan kalender muslim. Menurut perhitungan Khayyam, masa satu tahun adalah 365,24219858156 hari. Ia menghasilkan perhitungan yang sangat akurat hingga membuat para ilmuwan memuji kecerdasannya. Pada akhir abad XIX, para astronom menyatakan bahwa masa satu tahun adalah 365,242196 hari. Sementara itu, hitungan terakhir untuk masa satu tahun adalah 365,242190 hari. Sebuah nilai yang tidak jauh berbeda dari perhitungan Umar Khayyam berabad-abad sebelumnya.
         Sejak tahun 1079, Umar Khayyam mulai menerbitkan hasil penelitiannya berupa tabel astronomi yang dikenal sebagai Zij Malik Syah. Adapun di bidang matematika, khususnya mengenai aljabar, ia juga menghasilkan sebuah karya, seperti al-Jabr (Algebra). Di kemudian hari, karya ini diedit dan diterjemahkan dalam bahasa Perancis. Al-Jabr dianggap sebagai sebuah sumbangan terbesar Umar Khayyam bagi negerinya dan perkembangan ilmu matematika.
          Umar Khayyam adalah orang pertama yang mengklasifikasikan persamaan tingkat satu (persamaan linier) dan memikirkan pemecahan masalah persamaan pangkat tiga secara ilmiah. Selain itu, Umar Khayyam juga telah memperkenalkan sebuah persamaan parsial untuk ilmu aljabar dan geometri. Ia membuktikan bahwa suatu masalah geometri tertentu dapat diselesaikan dengan sejumlah fungsi aljabar. Pada abad XV dan XVII, persamaan semacam ini justru lebih banyak digunakan oleh para ahli matematika Eropa.     Hal ini merupakan bukti bahwa Umar Khayyam dan pengikutnya, telah berhasil mendahului para ahli matematika Barat. Karya Khayyam lainnya adalah Jawami al-Hisab. Karya ini memuat referensi paling awal tentang Segitiga Pascal dan menguji balik postulat V yang menyangkut teori garis sejajar, suatu hal mengenai geometri Euclides yang sangat mendasar.
         Sebagai seorang muslim, Umar Khayyam termasuk kelompok moderat. Ia mempunyai pandangan yang berbeda dengan kebanyakan muslim pada waktu itu. Dengan kemampuannya bersastra, Khayyam juga menulis sejumlah puisi yang menggambarkan kisah hidupnya. Puisi tersebut termuat dalam karyanya yang berjudul Rubaiyat. Kini, karya tersebut masih tersimpan di negeri kelahirannya. Sementara itu, karya sastra Khayyam yang lain telah banyak diterjemahkan dalam bahasa Inggris, antara lain oleh Fitz Gerald pada tahun 1839.
 
 
 
 
 
 
source : google and wikipedia
Read More

16 Juni 2015

Bang Deni

Big Farm | Game PC

Sesuai namanya "farm" pastilah kita ketahui bahwa game ini adalah game tentang pertanian. Yap, game ini tak kalah seru dari game - game pertanian lainnya dan bisa dimainkan oleh semua umur. BIG FARM artinya pertanian/kebun yang besar. Kamu bisa mengelola pertanian kamu sendiri dalam game ini. Sensasinya serasa punya perkebunan besar..hohoho.
Oke, berikut ini info tentang game tersebut

Keterangan Game ( English Language )
Uncle George has left you his farm, but unfortunately it’s in pretty bad shape. Using business skills and the help of your neighbors, family and friends you can turn the overgrown barnyard into a beautiful and prosperous farm again. Plant the right crops, harvest and process them, care for your animals and make sure that your workers are happy – this is how your farm will grow successfully.

System Requirements
  • OS : Windows XP/Vista/7/8 
  • CPU : 1.0 GHz 
  • RAM : 512 MB 
  • DirectX : 8.0

Screenshots




size : 670.2 KB




Thanks to : freegamepick
Read More

24 Januari 2015

Bang Deni

Marah & Putus Asa

       Alkisah, seekor ular memasuki gudang tempat kerja tukang kayu di sore hari. Kebiasaan si tukang kayu, membiarkan sebagian peralatan kerjanya masih berserakan dan tidak merapikannya. Nah ketika ular itu berjalan kesana kemari di dalam gudang, tanpa sengaja ia merayap di atas gergaji. Tajamnya mata gergaji, menyebabkan perut ular terluka. 
          Tapi ular beranggapan gergaji itu menyerangnya. Ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali. Serangan itu menyebabkan luka parah di bagian mulutnya. Marah & putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya. Ia pun membelit kuat gergaji itu. Maka tubuhnya terluka amat parah dan akhirnya ia pun mati.. 

Kadangkala, di saat kita marah, kita ingin melukai orang lain. Tapi sesungguhnya tanpa disadari, yang dilukai adalah diri kita sendiri. Mengapa? Karena perkataan dan perbuatan di saat marah adalah perkataan dan perbuatan yang biasanya akan kita sesali di kemudian hari. Mari, kita sama-sama belajar untuk tidak marah (atau setidaknya mampu meredakan marah) terhadap situasi buruk yang mungkin kita alami.




source : iphincow.com
Read More

22 Januari 2015

Bang Deni

Kisah Semut dan Lalat

           Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat.

          “Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar,” katanya. Setelah kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.

             Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan. Esok paginya, nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.

              Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.

             Dalam perjalanan, seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua, “Ada apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa dia sekarat?” “Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita.” Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi, “Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?

           Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab, “Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama.” Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan mimik dan nada lebih serius, “Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini.”


"Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda"



source : iphincow.com
Read More

21 Januari 2015

Bang Deni

CERPEN : Sesuatu Tidak Selalu Terwujud Seperti Yang Diinginkan

Assalamu'alaikum wr.wb. Apa kabar semua? lama tak jumpa. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Sekarang saya sudah masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (baca : Perguruan Tinggi). Dunia blog pun saya tinggalkan sejenak. Pada seketika, saya rindu dengan dunia perblog'an ini. hehehe. Yha, bisa dibilang blog ini udah vakum lama. Udah sangat .. sangat, bahkan bisa dibilang tak pernah lagi update postingan. Kali ini saya akan menyempatkan waktu untuk kembali update. Insya Allah, jika ada waktu saya akan sempatkan untuk update post kembali. My Blog - My Home - My Hobby - and Just Share For You All :D. Ok, Kali ini saya hanya berbagi cerpen yang pernah saya buat sewaktu SMA. Maaf ya kalau jelek. Selamat membaca dan semoga bermanfaat ;)
 
SESUATU TIDAK SELALU TERWUJUD 
SEPERTI YANG DIINGINKAN
"Teng-teng-teng". Bel pulang sekolah pun berbunyi. Saat itu Tama masih Sekolah Dasar di wilayah tempat tinggalnya. Tama orang yang rajin, pandai, mudah bergaul, tapi pemalu. Ia selalu tekun dalam segala sesuatu. Disaat ia menginjakkan kaki keluar kelas, Tama pun tersandung lalu terjatuh. Ia menangis, berlari menuju rumah karna rasa malunya terhadap teman-temannya. Sesampai di rumah, Ibunya bertanya “Ada apa Tam? Kok menangis?”. Tama pun menjawab dalam keadaan desahan tangisnya “tadi sewaktu saya keluar kelas tersandung Bu”. “Oh, jadi begitu. Tidak apa-apa! Kamu kan anak lelaki masa segitu aja nangis. Sini Ibu lihat ada yang terluka tidak”. Ibunya pun melihat kondisi Tama, ternyata lututnya terluka sedikit. Ibunya pun mengoleskan obat luka dan Tama pun teriak menahan perih yang ia rasakan. “Perih ya Tam?” ibunya bertanya sambil tersenyum. “Ia bu, ssssstt. Aduh” sahut Tama sambil menahan perihnya. “Lebih perih sakit hati tam, dari pada tersandung seperti ini”. Lanjut ibunya. “Emang, sakit hati itu gimana rasanya Bu.? Kalau berdarah kan harus dioperasi” jawab Tama kebingungan. “Suatu saat nanti, kamu pasti tau gimana rasanya”. Tama pun masih belum mengerti apa yang dibicarakan ibunya.
Hari berganti hari, tak terasa Tama pun sudah meranjak ke Sekolah Menengah Pertama. Saat itu Ia dikejutkan dengan yang namanya MOS(Masa Orientasi Siswa). Ia mengikuti MOS selama tiga hari. Ternyata, MOS itu ada kalanya senang dan ada kalanya sedih. Tama pun mulai berfikir kedepan tapi pemikirannya belum matang, bisa dibilang masih labil. Disaat ia pertama kali masuk ke kelas 7(satu SMP), sebagian teman-teman ia tidak kenal, tapi ada sebagian yang ia kenal karena alumni dari SD nya dulu. Lambat laun ia pun mulai mengenal hamper seluruh teman-teman yang ada di SMP itu. Disaat itu, ada seorang wanita yang kagum dan suka kepada Tama. Ia bernama Rita. Tetapi Tama belum mengerti apa itu Cinta. Disaat jam istirahat, salah satu teman sekelasnya berkata “Hei Tama, si Rita suka sama kamu tuh”. Tama pun malu dan pergi keluar kelas. 1 minggu kemudian, Rita mendekati Tama. Tama tidak merespon karena dia tidak begitu mengerti apa itu Cinta. Tetapi pada saat itu Rita berkata “Tam, boleh minta nomor hpmu?”. “Oh, boleh-boleh.” Sahut Tama sambil malu-malu. Dimalam hari, Rita mengsms Tama. Kemudian keduanya saling smsan. Keesokan harinya Tama merasa ada yang aneh di dalam hatinya, yaitu perasaan tertarik kepada seseorang. Dia bertanya-tanya sendiri “apa perasaan ini yang namanya CINTA”. Dia masih belum mengerti, tapi tanpa dia sadari Rita jatuh cinta padanya. Tapi, Tama belum mau pacaran. Karena ia tidak tau pacaran itu seperti apa. Ia hanya berteman dengan Rita. Tak terasa sekarang tama sudah kelas 9(tiga SMP). Perasaan jatuh cinta mulai tumbuh di hatinya kepada Rita. Tetapi pada saat itu Rita yang mengaguminya telah memiliki pacar. Akan tetapi, Rita masih mengagumi Tama. Karena Tama orang yang baik dimatanya. Waktu terus bergulir sampai akhirnya Mereka menginjak bangku SMA. Mereka masih memendam rasa dihati mereka masing-masing. Tetapi, Tama sampai saat ini belum memiliki pacar. Sedangkan Rita telah 3x pacaran dari SMP sampai SMA. Tama tidak tau bagaimana cara mengungkapkan perasaannya didepan Rita. Terkadang Tama cemburu melihat Rita diantar pulang oleh pacarnya.
Kini Tama telah remaja yang pemikirannya tidak seperti SMP atau SD dulu. Dia dipilih untuk menjadi atlit lari jarak jauh. Tama pun tidak menolak, karena bagaimanapun pengalaman lah yang ia cari. Pada saat itu, Tama berlatih dengan tekun dan sungguh-sungguh. Setiap hari libur, ia jogging di pagi hari sekitar 2-3km. Tak lama kemudian, ada olimpiade atlet yang diadakan disana. Tama pun ingin mengikut serta ke dalam olimpiade itu. Tetapi, sehari sebelum olimpiade Tama meminta Rita untuk pergi menontonnya di pertandingan. Rita pun tidak menolak. Saat itu, Tama berlatih sungguh-sungguh untuk mendapatkan juara. Keesokan harinya, Lomba pun tiba. Tama duduk di kursi pemain untuk menunggu gilirannya. Akhirnya tidak menunggu lama, Tama mulai streaching agar seluruh tubuhnya fit. Dan akhirnya pertandingan dimulai. Tama berusaha lari secepat mungkin. Terus, terus, terus berlari. Hampir finish tetapi dia telah mencapai posisi ke dua. Akhirnya ia mendapatkan posisi pertama. Baru kali inilah dia mengikuti lomba dan baru kali ini juga ia dapat juara. Tama pun bangga dengan apa yang telah ia persiapkan sebelum mengikuti lomba itu. Rita pun menghampirinya dan memberikan selamat kepadanya. Tama pun bangga dan senang.
Keesokan hari di sekolah, Tama pun mendapat penghargaan juga. Karena Kepala Sekolahnya bangga melihat siswanya mendapatkan juara olimpiade ini. Waktu terus berjalan, sampai akhirnya Tama tak pernah kalah dari olimpiade atlet. Kini Tama telah dewasa, banyak jalan kehidupan yang telah ia jalani. Mulai dari suka maupun duka. Pada suatu hari, Ada olimpiade besar-besaran bisa dibilang olimpiade atlet berkelas dan bergengsi di provinsinya. Semua orang telah tau bagaimana keberhasilan Tama selama ini. Jadi, Tama diunggulkan dan diharapkan untuk mendapatkan emas yakni juara pertama. Orang-orang sangat mendukungnya. Tama pun bersemangat dan selalu berlatih dengan tekun. Disisi lain, ia telah merasakan jatuh Cinta kepada Rita. Tapi, dia tidak tahu harus berbuat apa. Karena dia belum berpengalaman soal cinta. Waktu terus berjalan mendekati perlombaan berkelas itu. Meskipun ada sesuatu yang menjanggal di hatinya tentang cinta, Tama tetap berjuang untuk menjadi yang terbaik. Karena semua orang telah percaya kepadanya. Dia tidak ingin mengecewakan semua orang. Keluarganya pun selalu memberi dukungan, semangat dan motivasi agar ia tetap semangat. Terutama Ayahnya yakni Pak Iko. Ayahnya selalu menemaninya disaat latihan.
Tak terasa, waktu pun telah tiba untuk berperang. Di hari itu, Tama dan Ayahnya berangkat ketempat lomba yang berkelas itu. Karena tempat nya jauh, hanya Ayahnya yang pergi menemaninya. Keluarga dan teman-temannya hanya melihatnya di televise. Tama sempat gugup melihat banyak sekali penonton disekelilingnya. Tapi Ayahnya bilang “Jangan menyerah nak, buatlah yang terbaik”. Tama pun tersenyum dan pergi ke lapangan. Segala persiapan, latihan yang berat dan panjang telah dilalui untuk momen ini. Priiit, peluit pun berbunyi. Tama terus berlari dengan sekuat tenaganya. Saat ini ia telah menduduki posisi 5 dari 8 orang. Tiba-tiba sesuatu terjadi di 175 meter dari garis finish. Kaki kanan Tama cedera, sempat menghentikan langkah panjangnya. Tama pun terjongkok menangis dan menyesal melihat semua para peserta lomba telah mencapai garis finish. Dia terus menangis dan terjongkok kurang lebih 1 menit. Perasaannya saat itu tidak bisa diungkapkan. Dia telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengikuti lomba ini dan dia juga sering mendapatkan juara diperlombaan sebelumnya. Tau-tau, saat perlombaan ini Tuhan berkehendak lain. Tetapi cederanya itu tidak dapat membendung tekadnya. Dia langsung terbangun dan berlari seadanya dengan kaki yang tengkak. Tiba-tiba seorang lelaki yang cukup tua berlari menerobos memasuki lapangan atau lintasan tersebut. Siapa dia?. Dia adalah Ayahnya Tama yakni Pak Iko. “Kamu tidak perlu begini nak…. Tidak ada yang harus dibuktikan” kata Ayahnya sambil berlari dengannya. Lalu Tama pun menjawab “Tidak ayah, biarkan aku menuntaskannya!” sahut Tama sambil memeluk ayahnya dan menangis. “Baik, kita akan menyelesaikannya bersama-sama” lanjut Ayahnya. Lalu mereka berdua pun berjalan sampai kegaris finish. Tanpa mereka sadari semua penonton yang ada begitu banyaknya di stadion bertepuk tangan dan terharu. Tama memang tidak mendapatkan juara, tetapi dia telah mendapatkan hati puluhan ribu penonton di stadion dan puluhan juta penonton di televisi. Semua orang terharu dibuatnya. Sampai-sampai Tama diwawancara dan ia pun berkata “Jika anda tidak menyerah, maka anda tidak akan gagal” (Inspirate by Derek Redmond).
3 hari berlalu, Tama pun duduk sendirian di taman sambil menikmati pemandangan seadanya. Rita pun datang dan menghampirinya, karena Rita dari 3 hari yang lalu tidak bertemunya. Mereka duduk berdua dikursi kayu. “Tam, apa kamu baik-baik saja?” Tanya Rita. “Aku baik-baik saja. Tak ada yang harus disesali. Terkadang sesuatu tidak selalu terwujud seperti yang diinginkan. Aku belajar dari pengalaman dan kesalahanku untuk menjadi orang yang lebih baik lagi” Jawabnya sambil menatap mata Rita. Rita pun tersanjung dan terdiam sambil tersenyum. Perasaan Rita terhadap Tama pun bergejolak timbul dan Tama juga seperti itu. Tapi, mereka berdua memutuskan tidak pacaran. Mereka hanya bersahabat. Saling membantu satu sama lain. Saling mengerti satu sama lain. Hingga kejenjang kuliah mereka pun berpisah. Tama kuliah pada Jurusan Teknologi Informasi sedangkan Rita kuliah pada jurusan Kedokteran gigi. Mereka tetap kontak-kontakkan lewat hp. Tapi sekarang sudah berbeda, mereka telah dewasa dan menjalani hidup mereka masing-masing.
Read More